Rabu, Desember 29, 2010

Jumat, Desember 24, 2010

Puisi Cinta

PUISI CINTA
(anis matta)

Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Kita tidur saling memunggungi

Tapi  jiwa berpeluk – peluk
 senyum mendekap senyum

Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Raga tak saling membutuhkan

Hanya jiwa kita sudah lekat menyatu
rindu mengelus rindu

Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Kita hanya bisa mengisi waktu dengan cerita
Mengenang dan hanya itu yang kita punya

Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Kita mengenang masa depan kebersamaan
Kemana cinta kan berakhir, di saat tak ada akhir.

Share:

Kamis, November 25, 2010

Lesson today

Awalnya aku berpikir ketika kita menolong jangan hanya berefek seperti “korek api”. istilah ini ku dengar dari adek tingkatku saat kami tergabung dalam tim kuliah kerja dakwah.
Paradigma tadi berubah seketika, saat aku hampir menyerah dan merasa sangat sedikit hal yang bisa kuberi. Lalu aku teringat korek api, akankah aku hanya seperti dia? yang hanya berefek sesaat....?
Yang hanya bisa memberi sedikit cahaya
.............
.............
.............
Otak ini berputar dan logika ini tergelitik...
Mengapa tidak?
Korek api itu memberikan cahaya walau sesaat
Korek api itu memberikan kehangatan walau sejenak
Korek api itu memberikan kehidupannya untuk menghidupi yang lain
Korek api itu memberikan cahayanya pada lilin, obor, lampu teplok, api ungun, ....
Korek api itu memberikan seluruh hidupnya yang sejenak untuk orang lain...
....
Aku tertegun, logika ini menarik bagiku...
Selama ini ak terlalu meremehkan korek api dan aku lebih menyukai lilin,
Tapi ternyata ia jauh memberi andil kehidupan lebih dari yang aku sadari...
Sehingga bersemilah perasaan “cukup” itu...
Perasaan qona’ah...
Bahwasanya cukuplah aku menjadi korek api,
Tidak ada masalah....
Aku memang bukan matahari yang selalu tegar menyinari bumi...
Selalu bermanfaat menumbuhkan alam...
Tapi sebatang nyala korek api sudah cukup untuk menghiasi kegelapan dengan cahaya,
memberikan kehangatan, memberikan petunjuk dalam waktu yang singkat.

Dari pada terus mengutuki kegelapan..
Dan berharap sang mentari datang bersama sang pagi..
Lebih baik,
nyalakan api sekarang!

Maguwoharjo, 25 November 2010 14;53
Share: