Rabu, November 13, 2013

#Uups! (part 1)

“Saya tidak tahu ini berkah atau musibah, saya hanya bisa berhuznudzon pada Allah SWT..” 
(Salim A.fillah – dalam dekapan Ukhuwah)

Kutipan itu diambil dari kisah seorang pemuda dan ayahnya yang dalam perjalanan hidupnya selalu berhusnudzon pada Allah sebelum berkomentar pada kejadian yang menimpa mereka. Pada akhirnya mereka hidup bahagia tanpa peduli pada komentar orang-orang pada setiap kejadian yang mereka alami.
Lalu mungkinkah kutipan kalimat tadi berlaku juga pada orang yang sedang jatuh cinta?
Hmmm, kalo sudah bicara cinta, adrenalin langsung naik, mata merem melek, membetulkan posisi duduk dan menyiapkan diri untuk membaca. Segitu menariknyakah bicara soal cinta?
Hahaha, jika penulis tidak tertarik mana mungkin ada tulisan ini? (uups!) Cinta itu fitroh. Agama Islam adalah agama cinta kasih yang mengajarkan kasih sayang kepada semua makhluq Allah SWT. Bahkan kepada hewan sekalipun, Islam telah memerintahkan kita berbagi kasih. Sebab syariah Islam itu hakikatnya adalah rahmat (kasih sayang) untuk alam semesta. Dalam firmannya Allah SWT menyebutkan :

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk rahmat bagi semesta alam. 
(QS Al-Anbiya': 107)

Dan seorang anak manusia bila mencintai lawan jenisnya, itupun bagian dari cinta yang merupakan karunia Allah SWT dan telah diberikan-Nya kepada kita untuk disyukuri. Sebab memang demikianlah Allah SWT ciptakan manusia dengan dilengkapi rasa cinta.


Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. 
(QS Ali Imran: 14)

Tapi....
Rasa cinta itu  tidak salah, yang salah jika menyuburkan cinta dengan perbuatan haram. Rasa cinta itu fitrah. Fitrah itu adalah sunnatullah setiap kehidupan. Rasa cinta itu lelah. Yang membuat insan hanyut dalam fikiran dan perasaan. Seperti Rasulullah yang mencintai umatnya, hingga dalam sakaratul maut pun umatnya disebut sampai tiga kali. Rasa cinta itu indah. Yang akan lebih indah dengan ikatan pernikahan.

Hmmmm, lalu bagaimana ya?

Jika ada laki-laki yang  sok perhatian, sok jadi kakak karena ga punya adek, sok jadi saudara karena anak tunggal, sok jadi pahlawan karena penggemar superhero, sok amanah karena semua jadi dialibikan “ini persoalan amanah, pekerjaan dsb”, akhirnya ga masalah melanggar jam malam “karena ini amanah! Penting! Ini soal tugas, PKM, dari tadi ga sempet mbahas karena kuliah, praktikum, laporan dsb...” upsss! Hati-hati jika semua sudah dijadikan alasan, bahkan diri sendiri menjadi “PEMBENARAN” bukan “KEBENARAN”.
Jadi perempuan harus hati-hati jangan keGR-an, bisa jadi memang seperti itu karakternya, dia berperilaku seperti itu pada setiap perempuan, adek kelasnya, temannya, teman dari temannya dsb. Selisik baik-baik, timbang-timbanglah dari dirimu sendiri. Karena dirimulah yang mengizinkan hadirnya, bukan orang lain. Dirimulah yang mengizinkan kenikmatan awal berlanjut kenikmatan haram karena bukan pada tempatnya. Dirimulah yang mengizinkan simpati menjadi empati, empati yang mempengaruhi hati, hingga nafsu pun seakan menjadi Cinta! Wah setan dah seneng bgt tuh, memperindah hal hal yang sebenarnya sama sekali tidak indah.

Berikunya saya ganti subjek perempuan dengan kata akhwat. Mengapa? Definisi akhwat disini adalah seorang perempuan yang dilegitimasi rajin belajar agama dan memiliki lingkungan yang Islami.  Subjek ini menjadi lebih menarik karena setiap orang menginginkan pasangan yang se-irama, se-paham, sehingga aktivitas dalam membangun agama/dakwah ini mudah terkena penyakit VMJ, upss! Hati-hati jika niat karena Allah sudah berganti karena si do’i, datang menjenguk teman karena ada dia, syuro karena ada dia, diskusi karena ada dia, TPA karena ada dia. Apalagi kalo dia ga datang kamunya kecewa. Wah, wah, harus terapi hati nih.

Hmmmm,............................tenangkan diri, ambil nafas dalam-dalam........ keluarkan pelan-pelan...................hembuskan......

Lalu mana yang harus lebih menjaga? Akhwat ? si perempuan tadi? Ato ikhwan si cowok jagoan?
Sebagai seorang perempuan, semoga saya juga termasuk orang yang menjaga (mohon diluruskan ketika saya khilaf ). Menekankan bahwa akhwatnya yang harus kuat.
Jika seorang perempuan lemah dengan hatinya, dengan komitmennya, dengan keputusannya, dengan penjagaannya, dengan imannya. Akan muncul celah-celah yang menjadi rapuh, dan mudah sekali menjadi larut selanjutnya  “modus” dan “alibi” yang menjadi bukti.

Sementara ikhwan, juga sudah mampu, menikah saja tidak masalah, silakan, itu lebih baik bagimu, jika tidak mampu silakan berpuasa dan tutup pintu rapat-rapat. Sudah ada haditsnya toh?
Namun, banyak kejadian yang membuat saya menghela nafas. Seringkali muncul berbagai reaksi yang bermacam-macam menghadapi kasus VMJ ini.
Beberapa kasus yang terjadi membuat saya mengkategorikan tipe perempuan dalam menghadapi “cinta” menjadi beberapa kriteria :

1.      Akhwat Ngeyel

Sudah tahu harusnya gimana, sudah kembali diluruskan baiknya seperti apa. Tetap aja suka bermain api, tetep ngumpul barenglah, alibinya banyak mulai dari ngerjain tugas, PKM, rapat, survei, hanya dia yang bisa dimintai tolong dsb. Busyeet dah! Kami hanya bisa melihat apa yang dzohir , yang nampak, urusan hati urusanmu sama Allah, tapi jika yang kami lihat adalah kamu menikmatinya, apa masih mau mengelak “saya gak suka, kami hanya berteman biasa”. Uppsss! Hati-hati loh!

2.      Akhwat Mlipir
Namanya juga mlipir pasti itu dipinggir, sewaktu-waktu ga apa-apa melanggar aturan, toh juga ga gitu-gitu banget. Ya kayak kita berkendara, baru kapok kalo lihat orang mlipir terus ketabrak. Uupps!
Maksudnya adalah dia berada dipinggiran antara dua alam. Ada temennya begini begitu didiemin aja, males ga urus, terkadang juga ngomporin, nantangin, manasin, nyomblangin. Tapi akhirnya juga lepas tangan dari hal itu, itu kan pilihanmu! Hidupmu! Jadi ya terserah lu. #apatis deh sebenarnya.
Artinya dia juga apatis sama yang namanya cinta, #apasih! G bs dimakan,hoho.  Hanya Allah yang bisa membolak balikkan hati dan memberi hidayah.

3. Akhwat Anggun

Akhwat yang tetap manis, menawan, adem ayem, nurut, tetap komunikatif, rajin kajian, amal yaumiahnya juga baik, amanahnya beres. Tapi ternyata dia diam-diam memiliki laki-laki idaman ato main hati dengan lawan jenis,uUPPsS! Ko bisa? Namanya juga manusia, kalo ga punya nafsu namanya malaikat! Cuma satu hal yang dia ingkari adalah bahwa Allah mengetahui segala kejadian yang ada di dunia, termasuk juga isi hati, termasuk juga kejadian yang sembunyi-sembunyi, kita juga tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa Allah sebaik-baik saksi. Na’udzubillahi min dzalik.

4. Akhwat Judes

Akhwat tipe seperti ini biasanya malas sama partner yang lelet, apalagi ikhwan, ikhwan kok lembreto. Jadi dia gak mau ambil pusing dengan permasalahan hati, yang penting kerjaan beres. Lebih dominan, nakutin kalo lagi marah, dan biasanya tegas kalo ada yang ketahuan VMJ, jadi banyak temen-temennya yg g bebas juga kalo mau curhat. Hanya bisa takluk pada orang-orang yang “lebih” daripada dia.

Ke empat tipe ini adalah tipe ekstrim extra lebay, dan mungkin hanya beberapa orang yang mutlak memiliki tipe seperti ini, tapi gak sedikit juga yang merupakan gabungan dari beberapa tipe ini.
Tipe ini berlaku juga untuk ikhwan, sama saja, hanya cara bereaksinya saja yang berbeda.

Adakah darimu yang mirip dengan tipe di atas?

Tulisan ini dibuat memang untuk memberi peringatan, dan kabar gembira. Jikalau ada yang tersungging eh tersinggung karena tulisan ini bersyukurlah bahwa artinya hatimu masih peka antara kebenaran dan kebatilan, kalo gak salah kenapa hrs tersinggung? Jikalau tidak memberi pengaruh apa-apa ya semoga bisa memberi pengaruh bagi yang lain dan membuat kita lebih dekat pada cintaNya.


Pada akhirnya saya mohon ampun pada Allah, karena saya juga manusia yang tidak lepas dari salah dan jauh dari sempurna, sama-sama mari kita mengobati hati agar selalu menumbuhkan iman dan cinta karenaNya. insyaAllah akan saya bahas di tulisan ke dua.

Have barokah day :)

Maraji’:
Al Qur’anulkariim
Fiqh Sunnah 2 -  Sayyid Sabiq
Dalam Dekapan Ukhuwah – Salim A.Fillah
Mencari hikmah yang tercecer di tengah kehidupan


Share:

Rabu, Oktober 02, 2013

2007-2013


KEPASTIAN ITU ADALAH KETIDAKPASTIAN ITU SENDIRI


Kemarin dari hari ini aku mendapatkan 3 sms yang membuatku bahagia

- esemes pertama -
mbak hari ini jam 9 aku seminar pra pendadaran. 
Do'anya ya mbak, saling mendo'akan :)
(1 oktober 2013, 05:33)

- esemes kedua -
Assalamu'alaykum, mba insyaallah saya pendadaran bsk rabu jam 1 siang. 
mhn do'a untuk kelancaran, kemudahan, kebarokahan sidang skripsi saya.
terima kasih atas dukungan dan do'a selama ini :)
(1 oktober 2013, 07:33)

- esemes ketiga -
alhamdulillah nih mba, hari senin kemarin udah acc, sidang skripsiku 
terjadwal tgl 10 oktober 2013. Mohon maaf atas segala kesalahan, mohon diikhlaskan atas sgala kurang berkenan. mhn do'anya agar diberi kemudahan, kelancaran dan hasil terbaik. semoga do'anya berbalik pada yang mendo'akan. cups :*
(2 oktober 2013, 09:51)

Pada saat bersamaan DPS ku yang baik hati tiba tiba sms :

ass. bgmn kabar mu? skripsi siap ujian?
(1 oktober 2013 , 08:38)

Rasanya bahagia sekali mendengar kabar - kabar ini... menjadi penyengat tersendiri bagi saya. apalagi ketika sudah diduga sebagai "avis lulusan psikologi to? mau tanya ini tentang penyakit mythomaniac? (sms dr sahabat) " >,>

aamiiin

saatnya giliranku menjemput takdir ku tahun ini

bismillah, BISA!


#masih galau mau ke jakarta weekend ini, jadi ga ya? 
#di tengah rehat menunggu RAMEN (rapat manajemen)




Share:

Senin, September 23, 2013

cahaya ilmu

Menuntut ilmu bukan sekadar aktivitas mengikutikelas dan 'rutin' ter 'kurikulum', hadir di majlis taklim atau membaca buku,tetapi ia adalah ibadah yang meninggikan nilai dan derajat bagi pelakunya. Iatidak berakhir dengan berakhirnya aktivitas, ia juga bukan ujian yangterujikan; tetapi menuntut ilmu adalah mencari cahaya yang menunjukkan diripada AL HAQ. Ketinggian ilmu dan kecerdasan bukan ukuran datangnya cahaya itu.Tetapi amal yang tertata yang lepas dari semua hawa nafsu dan syahwat'menguasai' atau keberhakan dalam otoritas identitas: GURU / SANTRI / LEMBAGA.
Share:

Rabu, September 04, 2013

Kisah Jilbab Hati


beramal yang zahir dan batin,... jilbab adalah amalan yang d tampakkan ^^


Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, “Insyaallah.... Yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga suatu malam...
Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang indah. Rumputnya sangat hijau. Berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga airnya kelihatan, melintas di pinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.
“Assalamu’alaik um saudariku.”
“Wa’alaikumsala m.. selamat datang, saudariku,,”
“Terimakasih. Apakah ini syurga?”
Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum Syurga.” “Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya syurga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini..”
Wanita itu tersenyum lagi. “Amalan apa yang bisa membuatmu kemari saudariku?”
“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”
“Alhamdulillah. .”
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. dan ia melihat beberapa wanita yang berada di taman mulai memasukinya satu persatu.
“Ayo, kita ikuti mereka” kata wanita itu sambil setengah berlari.
“Apa dibalik pintu itu?” katanya sambil mengikuti wanita itu.
“Tentu saja syurga saudariku” larinya semakin cepat.
“Tunggu.. tunggu aku..” ia berlari namun tetap tertinggal.
Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya. Meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang telah engkau lakukan hingga engkau begitu ringan?”
“Sama denganmu, saudariku” jawab wanita itu sambil tersenyum.
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu, “Amalan apalagi yang kau lakaukan yang tidak aku lakukan?”
Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “ Apakah kau tak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan nafas, tak mampu lagi menjawab.
“Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk kesyurganya tanpa jilbab penutup auratmu?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar memandangnya dan berkata, “Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu memebuatmu mengikutiku memasuki syurga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan syurga ini untuk dirimu. Cukuplah syurga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia tertegun.. lalu terbangun.. beristigfar lalu mengambil wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu.. berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

Semoga Bermanfaat .. bila tdk suka bilang ya ....
Copas => "Karena Berbagi itu Indah"
Share:

Jumat, Agustus 30, 2013

Minggu, Agustus 04, 2013

SURAT WASIAT



Umurku saat ini hampir 24 tahun, di usia perkembangan dewasa tengah ini sebagian besar orang sewajarnya memikirkan bagaimana mencari pasangan hidup, membentuk keluarga, beregenerasi dan hidup mandiri di lingkungan masyarakat, dsb.. karena memang begitulah sunnatullah yang akan berjalan.
Namun, ketika memikirkan bagaimana akan menikah sama halnya saya berpikir bagaimana maut itu akan menjemput. Dua hal ini memiliki persamaan : pasti datangnya tapi tidak tahu kapan. Betul?
Maka yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan diri bertemu Sang Khalik dalam kondisi terbaik (khusnul khotimah.red). Menikah juga sama, amanah menggenapkan separuh dien bukanlah hal yng sembarang, jika dien kita telah disempurnakan pastinya lebih banyak amal yang kita tunaikan bukan hanya basa basi cinta membentuk peradaban. Jadi amanah itu pasti akan datang sendirinya, ketika kita siap memikul amanah Allah itu. Betul?
Kembali pada topik “surat wasiat”, saya hanya ingin berpesan bila sewaktu-waktu, masa saya telah habis, sementara masih ada hak saudara yang belum terpenuhi. Maka tolong bantu saya untuk memudahkan jalan menuju alam lain dengan lebih mudah, saya tidak mau berlama-lama di masa tenggang. Jadi bismillah...inilah pesan saya :
  1. Tolong rawat jasad saya, jangan biarkan aurat saya terlihat oleh orang yang bukan muhrim. Langsung saja laksanakan prosesi perawatan jenazah pada umumnya, dan menyiapkan lokasi peristirahat terakhir, tidak tempat khusus harus dimana, dan juga tidak harus menunggu saudara yang datang.   The sooner is better untuk dikebumikan. 
  2. Tolong ingatkan para pentakziah untuk ikut serta mensholati saya, karena itu sunnahnya, mohonkan do’a pada yang tidak bisa hadir di pemakaman saya.
  3. Tolong maafkan salah saya (terutama pada kedua orang tua dan adek3 saya dan keluarga besar serta teman-teman) saya dan mintakan maaf juga pada orang-orang yang sering berinteraksi dengan saya, teman – teman saya  mulai dari saya kecil sampai saat kematian saya itu.
  4. Tolong selesaikan juga muamalah saya saat itu (segala bentuk hutang piutang dan pinjaman barang). InsyaAllah saya tidak ada utang pribadi, jika ada tolong diingatkan atau diikhlaskan, sementara catatan keuangan lembaga dan kumpulan yang saya ikuti ada di notebook harian saya). Barang-barang yang bukan milik saya,  berada di “kotak peminjaman” di kamar saya di jogja, disana sudah ada keterangan milik siapa dan CP-nya, minta tolong dikembalikan kepada pemiliknya .
  5. Saya memiliki tabungan dan hak waris saya tuliskan atas nama adek saya Istata Luqman Adicahyono, pembagian waris silakan dibagi sesuai hukum Islam dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sementara tabungan “kencleng” saya bisa disedekahkan ke Palestina atau tempat lain yang lebih membutuhkan pada saat itu (silakan bisa dimusyawarahkan
  6. Barang-barang pribadi milik saya HP, LAPTOP, SEPEDA MOTOR, BUKU-BUKU dan barang-barang lainnya silakan dipakai atau dijual semoga bisa lebih bermanfaat, keputusannya silakan diambil dengan musyawarah keluarga.
  7. Bila saat saya meninggal itu saya belum jadi menerbitkan buku, minta tolong terbitkan buku karangan saya itu semua data ada laptop, silakan diberi tambahan sesuai dengan kebutuhan, semoga bisa menjadi amal jariyah saya dan yang membuat sampai hari kiamat nanti. Minta tolong berikan semua foto-foto saya beraktivitas saat hidup pada keluarga saya.
  8. Sekali lagi tolong ikhlaskan kepergian saya, maafkan kesalahan saya, dan do’akan selalu agar mendapat keridho’anNya. Semoga yang ditinggal bisa lebih sabar, dan tetap melanjutkan CITA nya hingga akhir hayat..
  9. Terakhir, saya mencintai kalian semua karena Allah, keluargaku di magelang Bapak, Mama, Luqman, Ical, mba Dwi, Mba Mira, Dimas, Budhe, Pakdhe, Bulek, Khusnul, Ridwan, Lutfi, Ilhan, Rehan, Radya, Rangga, Mas Tunggal, om yawan, mb nita, ambing, ili, dan Keluarga di kaliangkrik, Mbah ti, mak yat, pak dim, dek agis, mbak na, mba ika, pendi, candra, caca, rafa, tata, dava , mas sugi, mas dwi dan keluarga bani wiryo semoga semakin sejahtera.                                                  Teman teman avis dari kecil, teman sepermainan, cah SD 6, cah spenasa, cah rantja, drumband, pmr, cah Smansa, cah oSis, sibema, cah karisma, Komunika,  teman-teman liqo dari awal sampai saat ini, murobbi-murobbi avis, cah JS, cah forsalamm, cah pejuang 07, cah psikologi, cah kosan “wafa”, cah karang wuni, cah Asma Amanina, cah etos, cah FSLDK . semoga bisa istiqomah menggapai Jannah. Semoga kita bisa bersua kembali di SURGA... 
  10. Tetap jalin silaturahim dengan do’a .... sebagai ekspresi rindu ^^
Allahu’alam bishshawab

Tulisan Awal : 26 Ramadhan 1434 H
Share:

Masjid Kampus




MASKAM – salah satu tempat berlabuhku selama hidupku di kampus UGM ini . Menjadi saksi dari Ramadhan ke Ramadhan, menjadi tempat bertemu sahabat seperjuangan, bagaimana pertama kali mengenal dakwah, bagaimana tumbuh dalam tarbiyah, sampai tugas akhir kuliahku pun lebih menyenangkan dikerjakan di pelataran masjid ini. Maskam adalah SAKSI bisu, dan akan tetap membisu menjaga ke hikmahannya sepanjang masa.


Sebuat tweet dari Pak budi yang sangat menyentuh kalbu “Yang ringan melangkah menuju rumah Allah, akan ringan pula ketika kelak terpanggil menuju Allah(Dwi Budiyanto on twitter). Mana yang lebih terkait pada hati kita, berulang kali melihat HP untuk sekedar melihat apa ada notife yang muncul atau kah sinyal rumah Allah yang lebih kuat dalam kaitan hatiku.
Sebuah renungan di antara i’tikaf. Semoga Allah memberi kita umur panjang untuk bisa bersua kembali tahun depan. Ramadhan 1434H.//avicesun



Share:

Minggu, Juli 21, 2013

ramadhan oh ramadhan

gambar ini benar-benar mewakili diriku saat ini

panas dingin
tubuh menggigil
nyeri di punggung yang tiada habis
kepala terasa pening
terhujam dari belakang

aku suka hujan 
tapi tak pernah dapat bersahabat baik dengannya
atau ini hanyalah khayalanku belaka
efek dari psikosomastis tak ada ujung

aku hanya perlu bersabar sebentar lagi
begitulah pikirku
sebentar yang penuh prahara
sejenak yang butuh fokus
ketenangan...
keberanian...
kesabaran...
dan ketekunan....

Allah telah memberi janji
yang tak pernah Ia ingkari
seperti halnya 
menumbuhkan kembali
pohon pohon
yang layu

Menjadi perantara
dalam menumbuhkan kembali 
pohon yang layu
merawatnya kembali hingga
tumbuh sehat

rasanya
butuh banyak wadah kesabaran untuk
menampung keinginan
hingga ia 
kembali mekar pada waktunya

jangan biarkan kuncup itu layu sebelum berkembang

ya, saya juga mesti meneruskan
kembali apa yang sudah saya mulai
di psikologi
di etos
di qiro'aty
dlm perjuangan dakwah ini
semoga dapat mengakhirinya dengan indah.... 

#pastibisa!
















Share:

Sabtu, Juli 13, 2013

#harapan



1.       Manusia tidak bisa terlepas dari sebuah #harapan karena dengannya, dia mampu bertahan untuk hidup

2.       Hanya saja seringkali qt salah menempatkan #harapan itu pada akhirnya muncullah rasa kecewa

3.       kecewa adalah besarnya kenyataan lebih kecil atau sama dengan #harapan

4.       wajar ko kita berharap, justru yang tidak wajar kalo kita tidak pernah memiliki #harapan

5.       yang kita manage adalah memposisikan #harapan itu, kepada siapa kita pantas berharap, itu yang susyeeeh :p

6.       interaksi antar manusia seringkali membuat peluang untuk saling bergantung, pernah menolong orang artinya memberi #harapan bukan?

7.       pun ketika kita meminta tolong orang lain pastinya qt berharap ada yang memberi #harapan, siapapun itu

8.       disinilah posisi "berharaplah hanya pada Allah" bergeser pada yang namanya sosok manusia. padahal jelas3 manusia itu #harapannya terbatas

9.       disinilah posisi "berharaplah hanya pada Allah" bergeser pada yang namanya sosok manusia. padahal jelas3 manusia itu #harapannya terbatas

10.   gimana gak terbatas lha wong saling berharap ko. yang namanya #harapan itu menumbuhkan bukan mematikan

11.   #harapan bisa menumbuhkan karena manusia hanya sbg sarana. Sang Khalik adalah sumbernya, semua kembali dan terjadi karena kuasanya, iya to?

12.   #harapan juga bisa mematikan ketika mentok di sarana pemberi harapan tadi (manusia.red) akhirnya dia jadi putus asa

13.   contohnya gini ortu brhrp bgt anaknya lulus UAN sampai3 usaha apapun sdh disiapkan,si anak pun takut tdk dpt mengabulkan #harapan ortunya.

14.   apa yg terjadi? mereka sama3 takut kehilangan #harapan itu. ketika anak gagal, ortu dan anak sama3 malu. bahkan ada yg bunuh diri gara3 itu

15.   di Indonesia tingkat bunuh diri di dunia pelajar semakin meningkat, salah satu sebabnya karena salah menempatkan #harapan tadi. Cek aja!

16.   sbg muslim qt diajarkan untuk tawakal. dengan tawakal #harapan itu hanya pada Allah. dan qt menerapkan ayat ke 8 dari surat al Insyiroh

17.   yg artinya "..dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya km berharap". ayat ini sbg pamungkas dr gambaran kerja3 manusia yg mbuat berat #harapan

18.   sblmnya Allah menyatakan bhw Dia tlah melapangkan dada Nabi dan menyelamatkannya dr sgala mcm cemas, gelisah, susah ats #harapan pd kaumnya

19.   sebelumnya semua itu terasa sulit sampai datangnya kemudahan. maka Rasul pun tdk pernah gelisah dan tdk pula mengubah tujuannya #harapannya

20.   Pada akhirnya Allah memberikan padanya pertolongan pada beliau dg para pendukung yang mencintai dan mendukungnya sepenuh hati #harapan

21.   akhirnya kemudahan itu selalu muncul setelah rasa sempit, berat dan lelah. maka selayaknya qt tdk memutus #harapan itu smpai trwujud

22.   bisa jadi saat kita menyerah pada #harapan itu, ternyata hanya berselang sedikit dari datangnya pertolongan Allah

23.   belajar dari rasulullah yg senantiasa sabar, walaupun beliau telah tiada tapi #harapan itu selalu beliau wariskan, akhirnya qt yg meneruskan

24.   maka bisa dibilang #harapan itu adalah proses yang terus menerus kita tanam, bukan hasil yang diciptakan.

25.   pada manusia qt tanam dan terus qt siram tapi tidak semua berbuah #harapan yang baik.

26.   pada manusia qt tanam dan terus qt siram tapi tidak semua berbuah #harapan yang baik. jadi saling memberi kepercayaan bukan #php

27.   sementara ktk ingin berbuah #harapan yg baik, maka selayaknya qt berikan pada Allah, Allah tidak #php hanya saja qt tdk tau kpn waktunya

28.   wah wah begitulah bincangan tentang #harapan sore ini. semoga kita termasuk manusia yang tegar hingga puncak harapan ^^
Cokrokusuman, 22 Juni 2013

Share: