Rabu, Juli 13, 2016

Satu hari yang bahagia


Ketika Sahabat membaca judul ini, kira-kira hari apa ya yang dimaksud? Kebanyakan (mungkin) akan teringat tentang momen-momen yang membahagiakan seperti kelahiran, pernikahan, ulang tahun, wisudaan, atau bisa juga saat-saat bersama  keluarga, teman dekat, sahabat, banyaklah pastinya.

Lalu saya bertanya pada diri saya sendiri kira-kira satu hari yang bahagia-ku nanti apa ya?
Hmmm, diantara momen bahagia yang saya sebut di atas memang sih hanya satu yang belum saya rasakan yaitu momen pernikahan. Tapi, apa benar itu momen yang benar-benar saya rindukan? Kalo saya kok bukan pada  momen-nya ya, siapa si yang ga bahagia kalo nikah? Ya seneng lah mah, nikahkah.. dikasih banyak kado, makan-makan, pakai baju bagus  (kata ponakan temanku ketika ditanya tentang “nikah itu apa” =p)

Entah mengapa bagi saya kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika saya telah mencapai sesuatu...

"if I can reach something that I can’t imagine before"


Satu moment yang melekat adalah ketika saya terharu bahagia ketika mengantarkan adek-adek ujian tahsih Qiroaty di semarang tahun 2014, rasanya waktu itu saya dapat menangis bahagia. Mengingat perjuangan 2 tahun lebih untuk mendidik mereka menjadi seorang guru, tentu dengan banyak pihak yang mendukung yang datang silih bergantian, kekuatan hati untuk memantapkan diri tetap bertahan, kalo saya gak bertahan bagaimana dengan adek2?huhu... (pernah hampir mutung karena pada ga semangat). Walaupun begitu kalianlah yang luar biasa mampu menjalani semua proses ini.. dan tak terasa sudah hampir setahun kalian mengajar, yang dulunya masih kaku, grogi gitu, sekarang sudah bisa mengajar membahana sampai ujung dunia... (lebay.com) 

Ya tapi tentunya, kita perlu me-refresh terus ilmu-ilmu kita, keep istiqomah ya guys! 

Selanjutnya adalah ketika dapat men-centang satu per satu target atau impian kita. Baik jangka pendek maupun jangka panjang. Contoh terdekat adalah ramadhan tahun ini. Beberapa teman dan saya membuat bersama target ramadhan mulai dari khatam tilawah, muroja'ah, tarawih, sholat sunnah, i'tikaf dan seterusnya. Hikmahnya walaupun tak seluruhnya mencapai target tapi hikmah memang seberapapun kemampuan kita untuk mencapai kita harus berimpian yang tinggi langit, hasilnya paling tidak akan mendapatkan awan tapi kalau berimpian hanya setinggi gedung bisa jadi hanya dapat atap rumah. hehe..

Yah.. apapun itu  ada banyak hal yang tidak bisa kita lihat dengan mata tapi bisa kita rasakan kehadirannya. Dan kebahagiaan apa pun itu tidak akan bernilai ketika tidak bisa berbagi sebagai sarana syukur kita esspecially bersama orang-orang yang mendo'akan kita :)

kita buat bahagia menjadi sederhana ^^
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk Diskusi