Jumat, Agustus 30, 2013
Minggu, Agustus 04, 2013
SURAT WASIAT
Umurku saat ini
hampir 24 tahun, di usia perkembangan dewasa tengah ini sebagian besar orang
sewajarnya memikirkan bagaimana mencari pasangan hidup, membentuk keluarga,
beregenerasi dan hidup mandiri di lingkungan masyarakat, dsb.. karena memang
begitulah sunnatullah yang akan berjalan.
Namun, ketika
memikirkan bagaimana akan menikah sama halnya saya berpikir bagaimana maut itu
akan menjemput. Dua hal ini memiliki persamaan : pasti datangnya tapi tidak
tahu kapan. Betul?
Maka yang bisa
kita lakukan adalah menyiapkan diri bertemu Sang Khalik dalam kondisi terbaik
(khusnul khotimah.red). Menikah juga sama, amanah menggenapkan separuh dien bukanlah hal yng sembarang, jika dien kita telah disempurnakan pastinya
lebih banyak amal yang kita tunaikan bukan hanya basa basi cinta membentuk
peradaban. Jadi amanah itu pasti akan datang sendirinya, ketika kita siap
memikul amanah Allah itu. Betul?
Kembali pada
topik “surat wasiat”, saya hanya ingin berpesan bila sewaktu-waktu, masa saya
telah habis, sementara masih ada hak saudara yang belum terpenuhi. Maka tolong
bantu saya untuk memudahkan jalan menuju alam lain dengan lebih mudah, saya
tidak mau berlama-lama di masa tenggang. Jadi bismillah...inilah pesan saya :
- Tolong rawat jasad saya, jangan biarkan aurat saya terlihat oleh orang yang bukan muhrim. Langsung saja laksanakan prosesi perawatan jenazah pada umumnya, dan menyiapkan lokasi peristirahat terakhir, tidak tempat khusus harus dimana, dan juga tidak harus menunggu saudara yang datang. The sooner is better untuk dikebumikan.
- Tolong ingatkan para pentakziah untuk ikut serta mensholati saya, karena itu sunnahnya, mohonkan do’a pada yang tidak bisa hadir di pemakaman saya.
- Tolong maafkan salah saya (terutama pada kedua orang tua dan adek3 saya dan keluarga besar serta teman-teman) saya dan mintakan maaf juga pada orang-orang yang sering berinteraksi dengan saya, teman – teman saya mulai dari saya kecil sampai saat kematian saya itu.
- Tolong selesaikan juga muamalah saya saat itu (segala bentuk hutang piutang dan pinjaman barang). InsyaAllah saya tidak ada utang pribadi, jika ada tolong diingatkan atau diikhlaskan, sementara catatan keuangan lembaga dan kumpulan yang saya ikuti ada di notebook harian saya). Barang-barang yang bukan milik saya, berada di “kotak peminjaman” di kamar saya di jogja, disana sudah ada keterangan milik siapa dan CP-nya, minta tolong dikembalikan kepada pemiliknya .
- Saya memiliki tabungan dan hak waris saya tuliskan atas nama adek saya Istata Luqman Adicahyono, pembagian waris silakan dibagi sesuai hukum Islam dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sementara tabungan “kencleng” saya bisa disedekahkan ke Palestina atau tempat lain yang lebih membutuhkan pada saat itu (silakan bisa dimusyawarahkan
- Barang-barang pribadi milik saya HP, LAPTOP, SEPEDA MOTOR, BUKU-BUKU dan barang-barang lainnya silakan dipakai atau dijual semoga bisa lebih bermanfaat, keputusannya silakan diambil dengan musyawarah keluarga.
- Bila saat saya meninggal itu saya belum jadi menerbitkan buku, minta tolong terbitkan buku karangan saya itu semua data ada laptop, silakan diberi tambahan sesuai dengan kebutuhan, semoga bisa menjadi amal jariyah saya dan yang membuat sampai hari kiamat nanti. Minta tolong berikan semua foto-foto saya beraktivitas saat hidup pada keluarga saya.
- Sekali lagi tolong ikhlaskan kepergian saya, maafkan kesalahan saya, dan do’akan selalu agar mendapat keridho’anNya. Semoga yang ditinggal bisa lebih sabar, dan tetap melanjutkan CITA nya hingga akhir hayat..
- Terakhir, saya mencintai kalian semua karena Allah, keluargaku di magelang Bapak, Mama, Luqman, Ical, mba Dwi, Mba Mira, Dimas, Budhe, Pakdhe, Bulek, Khusnul, Ridwan, Lutfi, Ilhan, Rehan, Radya, Rangga, Mas Tunggal, om yawan, mb nita, ambing, ili, dan Keluarga di kaliangkrik, Mbah ti, mak yat, pak dim, dek agis, mbak na, mba ika, pendi, candra, caca, rafa, tata, dava , mas sugi, mas dwi dan keluarga bani wiryo semoga semakin sejahtera. Teman teman avis dari kecil, teman sepermainan, cah SD 6, cah spenasa, cah rantja, drumband, pmr, cah Smansa, cah oSis, sibema, cah karisma, Komunika, teman-teman liqo dari awal sampai saat ini, murobbi-murobbi avis, cah JS, cah forsalamm, cah pejuang 07, cah psikologi, cah kosan “wafa”, cah karang wuni, cah Asma Amanina, cah etos, cah FSLDK . semoga bisa istiqomah menggapai Jannah. Semoga kita bisa bersua kembali di SURGA...
- Tetap jalin silaturahim dengan do’a .... sebagai ekspresi rindu ^^
Allahu’alam
bishshawab
Tulisan
Awal : 26 Ramadhan 1434 H
Masjid Kampus
MASKAM – salah satu tempat berlabuhku selama hidupku di kampus UGM ini .
Menjadi saksi dari Ramadhan ke Ramadhan, menjadi tempat bertemu sahabat
seperjuangan, bagaimana pertama kali mengenal dakwah, bagaimana tumbuh dalam
tarbiyah, sampai tugas akhir kuliahku pun lebih menyenangkan dikerjakan di pelataran
masjid ini. Maskam adalah SAKSI bisu, dan akan tetap membisu menjaga ke
hikmahannya sepanjang masa.
Sebuat tweet dari Pak budi yang sangat menyentuh kalbu “Yang ringan melangkah menuju rumah Allah, akan ringan
pula ketika kelak terpanggil menuju Allah” (Dwi Budiyanto on twitter). Mana yang lebih
terkait pada hati kita, berulang kali melihat HP untuk sekedar melihat apa ada
notife yang muncul atau kah sinyal rumah Allah yang lebih kuat dalam kaitan
hatiku.
Sebuah renungan di antara i’tikaf. Semoga Allah memberi kita umur panjang
untuk bisa bersua kembali tahun depan. Ramadhan 1434H.//avicesun